Jakarta Berduka (Pesan Untuk Bapak Ahok)
Hati
saya pukas londos, tulus dalam asa dan cinta, sedikit titisan curahan hati saya
untuk Bapak Ahok :
Picture taken by : Darwis Triadi |
"Tak kenal maka tak sayang"
Prakata :
Saya penikmat Jakarta, senja, pagi,
malam. Naif kalau saya harus bilang pengabdian kopong bagi bapak. Mendekat
ke-17 tahun saya masih umur jagung, tapi pesan ini adalah se-jujurnya seorang
saya dan semoga mewakilkan kerinduan kami dan welas kasih kami pada bapak.
Pujangga hati rakyat Jakarta, yang
kelam ini harus terlarut sendu karena Pendekar gadungan.
Sesingkat-singkatnya saya menulis, isi
pesan ini, padahal satu laman panjang belum cukup untuk segenap hati saya dan
pendukung bapak.
Saya hanya sebagian dari kecilnya
separuh hati individu-individu tulus untuk seorang Ahok.
Pada akhirnya, kami Berterimakasih
yang terdalam dan sebesar-besarnya. Kemarin bapak selamatkan kami dari Jakarta
yang runyam, lalu jalin kasih dengan rakyat apa adanya. Bapak tidak pernah
luput dari hati kami, segenap bangsa yang idil. Bapak bukan penista Agama atau
perusak moral toleransi bangsa. Seorang bapak yang begitu luar biasa. Tuhan
tidak mati, Tuhan tidak tuli, Tuhan beri yang terbaik, untuk bapak, kami semua,
dll.
Beri kami 5-7 tahun lagi, sampai
'mereka' mengais darah kepada Jakarta yang 'kini', konon entah sampai kapan
akan terus begini, yang nanti akan 'mereka' rindukan. Ibu kota yang asri dan
Ibu Kota yang se-riil-riil-nya. Beri kami waktu, sampai 'mereka' 'melek' pak,
beri kami waktu lagi sampai kami siap punya Pemimpin yang hak-batil-nya layaknya
pemimpin.
Bapak Ahok, sangat relevan bagi saya
untuk meminta bapak bersabar. Saya yakin bapak ber-hati besar. Lapas se-baik
apapun untuk bapak tidak pernah patas dan belum sedikit-pun kami goyah untuk
perjuangkan bapak.
Cinta dan Kasih kami tulus untuk
Bapak.
Terima Kasih, Bapak Basuki Tjahja
Purnama
Jasa-mu sampai akhir hayat kami &
NKRI.
Tuhan memberkati.
Comments
Post a Comment