Menjadi Sulung


Menjadi sulung bukan pilihan, tetapi tanggung jawab.

Adik yang menangis.

Pulang tunggung.

Dan ibu yang kecewa.

 

Kalau malam,

menjadi sulung hanya bisa merenung.

Terkadang menangis kalau yang lain terlelap.

 

Hidupku ini mungkin tidak selamanya baik.

Tetapi menjadi baik bukan pilihan, tetapi tanggung jawab.

 

Sewaktu itu adik menangis,

menjadi sulung hanya bisa mendekap.

Sewaktu itu ibu menangis, menjadi sulung hanya bisa menggenggam.

Sewaktu itu bapak menangis,

mejadi sulung hanya bisa mengucap.

 

Tetapi,

sewaktu itu si sulung menangis,

menjadi yang lain hanya menyalahkan.

 

Mereka tidak sinis.

Mereka hanya kurang paham.


Bahwa menjadi sulung adalah amanah.

Sebelum seseorang menjadi sulung dan memahami siapa dirinya,

ia sudah dibuahi amanah.

Terkadang mendarah daging.

 

Sampai tidak tahu mana yang lebih penting;

dirinya atau yang lain.


Comments

Popular Posts