Konspirasi dan Teori Prematur | Edisi 1 : Bunga Tidur
Mimpi atau bunga tidur menjadi intrepretasi dan
anggapan-anggapan yang miring soal realita hidup. Yang paling tidak awam adalah
bagaimana mimpi bisa mengungkapkan prediksi di masa yang akan datang. Is it true?
Deja vu, atau yang lainnya pasti beberapa kali pernah kita alami. Bagaimana
hal tersebut pada akhirnya mendukung kita untuk beranalogi soal mimpi yang bisa
melihat takdir atau kejadian di masa yang akan datang. Kejadian yang tidak
jarang terjadi bagaimana seseorang bisa mendapatkan mimpi soal bencana,
kematian, dan semuanya betul-betul terjadi tidak lama dari mimpi itu. dalam hal
ini, semua orang pasti pernah merasakan hal tersebut, sadar atau tidak sadar.
Tapi pernahkah terlintas bagaimana orang-orang
tunanetra (buta) sejak lahir bermimpi?
Mereka
tidak dapat menyaksikan kejadian-kejadian visual dalam mimpinya. Mereka hanya
merasakan bau, suara, sentuhan, rasa, dan umunya hal-hal tersebut lebih
bervariasi dibanding mereka dengan penglihatan normal yang hanya mengalami
mimpi visual dalam tidurnya. Namun, mereka para tunanetra cenderung lebih
banyak mengalami mimpi buruk. Tubuh mereka dijadikan penanda keawasan dalam
kelangsungan hidupnya sehari-hari, hal ini menimbulkan kecemasan dan hal
tersebut yang memicu mimpi buruk pada mereka semua.
Lalu, apa hubungannya dengan mimpi yang bisa
memprediksi masa depan?
Entah,
mungkin karena keterbatasan hal tersebut mereka para tunanetra tidak bisa
melihat adanya kejadian yang akan datang sehingga munculnya kepekaan pada
indra-indra lain yang menandakan kejadian yang akan datang akan lebih sulit
untuk di translasi karena tidak ada gambaran visualnya saat kejadian itu
berlangsung pada realitas. Namun, halnya konyol kalau prediksi soal mimpi dan
masa depan hanya bisa dialami bagi mereka dengan penglihatan normal.
Beberapa studi menyatakan bahwa mimpi adalah jalan menuju
ketidaksadaran, dalam artian ketidaksadaran membawa kita ke suatu sinyal yang
terkadang tidak bisa ditafsirkan dalam tubuh kita. Hal ini menjelaskan bahwa
terkadang kita suka memimpikan hal-hal yang kita inginkan, atau hal yang baru
saja kita alami, atau orang yang kita gemari, dll.
Jadi apa sebetulnya mimpi dengan prediksi masa depan?
I came up with this :
Manusia
punya kemampuan untuk memprediksi keadaan dirinya di waktu yang akan datang.
Saya percaya bahwa setiap manusia punya kepekaan terhadap alam sekitarnya dan
tubuhnya sendiri saat merespon. Kita terlahir dengan keadaan polos dan pada
saat itu kepekaan tertinggi kita hadir, itu kenapa anak belia lebih peka
terhadap hal-hal yang kerap dibilang makhluk halus. Lambat laun, hegemoni
kehidupan seseorang, tingkah laku manusia, etika, budaya, hukum, yang pada
akhirnya melumpuhkan manusia dalam ‘bahasa alam’-nya. Sederhananya, hewan akan
turun dari gunung saat akan terjadi letusan, karena kepekaan mereka yang tinggi
terhadap keawasannya pada alam sekitar, mungkin kalau kita tinggal di hutan dan
berkembang di sana, kepekaan kita akan sama dengan hewan-hewan itu. Jadi,
terlepas dari kesadaran kita sebagai manusia, mimpi adalah salah satu emosi
yang menunjukan alam ketidaksadaran dalam kepekaan kita sesungguhnya dengan
alam yang berintervensi dengan sandi-sandi mereka. Disitulah kita akan tertuju
pada hal-hal yang kita tidak akan rasakan saat sadar. Lebih tepatnya, tubuh
kita dan alam dapat bekerja sama dalam merasakan bahaya walaupun belum terjadi.
Terkadang,
hal-hal yang sulit dijelaskan dengan nalar, akan mudah dijabarkan dengan kita
yang kembali lagi bermukim di alam, berkenalan dengan alam, dan berareolasi
dengan alam dan kehebatan energinya.
Comments
Post a Comment