Kepada, Bunga Matahariku

Seluruh hidupku hanya untuk merawatmu
Pagi, Siang, Sore, Malam, hingga Malam kembali
Kamu anggun dan cantik,
Apalagi kalau musim panas
Kalau musim hujan agak menyebalkan,
Tetapi aku selalu bersabar merawatmu

Akhir-akhir ini cukup mendung
Kebunku juga sedang ramai
Maaf aku jadi jarang merawatmu
Pagi, Siang, Sore, kecuali Malam

Tetapi, aku tahu kamu memang selalu mandiri
Kamu tumbuh menjadi Bunga Matahari yang ayu
Anggun, cerdas, berwibawa, dan ramah
Kamu selalu menyapa burung, kupu-kupu, kadang serangga nakal juga
Aku bukan tidak suka kamu terlalu banyak bergerumul dengan kawan-kawanmu
Tetapi aku lihat kemarin kelopakmu seperti tersayat, sepertinya jemari si kumbang.

Ingat, kamu cerdas
Seharusnya, mereka menghampirimu karena ingin bersandar di sarimu
Membantu serbukmu mencumbu putikmu, agar kamu semakin berkembang
Bukan bersandar untuk mencumbu kelopakmu yang cantik parasnya itu

Aku selalu melukismu,
Di kanvas,
Di mimpi,
Bahkan di masa depanku
Aku ingin kamu menjadi Bunga Matahariku
Yang tumbuh bersama anak-anak dan rumah mungilku nanti

Jangan berlarut-larut,
Aku tahu aku hampir kehilanganmu
Tapi aku segila ini untuk menarikmu kembali
Dalam kebunku,
Dalam terasku,
Dalam hidupku.

Percayalah, semua ini aku lakukan
Semata-mata untukmu.

Comments

Popular Posts