Selipkan Ini di Kantungmu
Kepada serigala manisku,
Aku mengerti kita terlalu
mencintai
Sehingga terlena dan terbuai
Sampai-sampai egoku menjadi
muaian tangis
Sampai-sampai egomu menjadi
luapan angin
Tidak ada yang salah
sedikitpun dari itu semua
Kita hanya lupa,
Dan terbuai
Kita tidak perlu mawar dan
kecupan semalaman suntuk
Kita hanya perlu diingatkan
Ini giliranku
mengingatkanmu, dengan narasiku.
Sebelum aku bernarasi tentang cintaku,
Tolong ingat baik-baik;
Simpan ini di kantungmu, di celanamu
yang hampir dua bulan kamu kenakan, di kemejamu, di ingatanmu, atau di manapun
itu. Simpan baik-baik, bawa ini sebagai jimatmu, sebagai pengingatmu, sebagai
nestapamu.
Ingat ini sebagai mantramu.
I. Narasi
Aku sungguh-sungguh
mencintaimu
Pikiranku tidak pernah
berhenti untukmu
Sedikitpun sesalpun tidak
ada
Sudah gila kalau aku merasa
terjebak dalam cintamu
Kini aku ingatkanmu,
Aku rasa aku sudah bereinkarnasi lima
juta kali
Sampai akhirnya di kehidupan ini aku
menemukanmu
Sampai akhirnya aku bisa rehat di relunganmu
Sampai akhirnya, kamu
Aku sungguh-sungguh
mencintaimu
Buku jarimu hampir sempurna
Apalagi kalau mereka
menjamah punggungku yang resah
Atau pinggangku yang lengah
Lelah karena bersedih
semalaman
Kini aku ingatkanmu,
Tolong jangan sakiti mereka
Sampai kau hantam mereka berkali-kali
Sampai kau ikut meringis, kesakitan
Tolong, aku membutuhkan mereka
Aku sungguh-sungguh
mencintaimu
Sampai aku lupa, kamu juga
sebaliknya
Terlalu banyak pengorbanan
Terlalu dalam cintamu dan
kesedihanmu
Terlalu banyak yang disimpan
untukmu seorang
Kini aku ingatkanmu,
Aku di sini
Selalu.
Aku sungguh-sungguh
mencintaimu
Kita hanya butuh sedikit
kesabaran
Sedikit tarikan nafas
Dan sedikit ingatan bibirmu
yang ikhlas
Kini aku ingatkanmu,
Kita hanya kurang sepemahaman
Ini bukan jalan buntu
Aku tahu ini melelahkan
Tetapi kehilanganmu…
Bukan lagi melelahkan,
Tetapi tirani yang bahkan tidak bisa
dirasakan.
Aku sungguh-sungguh
mencintaimu
Aku yang seharusnya merasa
tidak pantas
Untuk cintamu dan
tetekbengeknya
Kehadiranmu bahkan
mengalahkan kefanaan surga
Atau mirage?
Kini aku ingatkanmu,
Ragaku bahkan tidak sanggup lagi
mengucap syukur
Setiap malam; “Tuhan, malaikat macam
apa ini?!”
Aku Si Untung,
Aku yang menang lotre,
Aku yang bersyukur.
II. Penutup
Ini mantramu, simpan dan ingat baik-baik.
Comments
Post a Comment