Tahun Baru
Tahun baru kali ini setidaknya disambut hujan yang agak
lebat, anginnya cukup kencang. Tahun ini, satu Januari yang cukup sendu, bukan
bagi saya, tetapi bagi beberapa dari mereka juga. Saya menyadari bahwa
pergantian tahun bukan lagi pergantian hidup, pergantian tahun bukan lagi 365
hari dalam menjadikan kita manusia yang lebih beriman atau bermoral.
Pergantian tahun hanya disentuh doa yang begitu dalam,
dan sesungguhnya itu lebih dari cukup. Tidak terbayangkan banyak dari mereka
yang menghitung mundur hanya untuk sebatas menyajikan suasana baru dihidupnya
yang mereka ciptakan sendiri, karena satu Januari hanya akan menjadi satu
Januari pada tahun sebelum-sebelumnya. Manusia hanya berbekal penyesalan dan
harapan bahwa di tahun berikutnya akan ada keindahan dalam hidupnya, dan
sesungguhnya itu tidak akan terjadi kalau mereka hanya mengharapkan pada tahun
bukan pada dirinya sendiri.
Tahun hanyalah perhitungan masehi, tidak penting berapa
tahun, tidak penting resolusi apapun yang kalian ilhami untuk kalian niati di
tahun berikutnya, yang terpenting adalah bagaimana kalian semua mulai
menghargai waktu. Bagaimana kalian semua mulai menyadari bahwa tiada ada yang
lebih berharga dari waktu. Perubahan diri bukan sesuatu yang harus dimulai di
awal tahun, awal bulan, awal hari, tetapi kapapnpun itu selama masih ada waktu.
Kalian berpura-pura menulis di jurnal baru yang masih bersih meninggalkan
jurnal lama yang sudah agak usang, tidak peduli masih ada sekitar setengah buku
tersisa hanya sekadar memulai suatu yang bersih dan baru. Dan semuanya menjadi
bodoh karena tidak ada yang pernah baru dari perhitungan masehi, dan baru dalam
artian perubahan signifikan tidak perlu repot-repot menunggu tahun baru atau
tahun berikutnya.
Comments
Post a Comment