Satu Ranjang
Pinggangku terasa jengah, kosong, lengah.
Biasanya ada lenganmu yang menadahnya, aku ingin
begitu agar aku terlelap.
Aku harus habiskan malam tanpa itu semua, aku
terjaga, membayangkan batang hidungmu yang membaui telungkukku.
Yang bisa membuatku pulas tertidur akhirnya hanya sisa harum
tubuhmu,
yang melekat di ujung ranjangku.
Aku ingin kita tidur bersama, di sini, di ranjangku, atau entah, ranjang manapun, menatap langit dan bulan, di bawah itu semua kita menghitung dan menerka-nerka,
berapa tahun lagi untuk sampai ke bulan, tentram.
picture by : eromaticax |
Benakmu penuh dengan macam-macam,
Benakku penuh dengan kamu.
Andai aku bisa membawamu pulang, di dalam kantung
hatiku yang sebesar lautan,
atau membiarkanmu menetap lebih lama dari sekedar
pukul tiga pagi.
Ujung-ujungnya aku hanya bisa berdoa,
Semoga 7 tahun lagi kita bisa satu ranjang.
Comments
Post a Comment